Apa yang jadi kendala Anak Indonesia malu berbicara di depan umum?
Tidak hanya sedikit anak di Indonesia yang malu untuk berbicara di depan. bahkan ketika disuruh bertanya pun, sejumlah murid terkadang ragu atau bahkan tidak ingin mengangkat tangan dan juga tidak berani ke depan kelas untuk mengungakapkan pendapatnya. apakah ada yang salah dengan anak anak itu atau mungkin ada sebab lain kah?
Banyak yang berpendapat kalau hal ini disebabkan pendidikan Indonesia yang turut berperan atas ketidakmampuan murid untuk berbicara. Sejak SD sampai SMA, pendidik tidak banyak memberikan ruang untuk murid tampil kedepan. Lantaran pengajaran hanya dari satu arah membuat murid semakin tidak dilatih untuk berbicara di depan teman temannya.
Pakar Public speaking, Charles Bonar Sirait mengatakan sebaiknya guru memulai untuk memberikan ruang yang besar bagi murid muridnya untuk tampil. Baik memberikan pendapat, presentasi, atau penampilan yang melatih murid percaya diri.”Guru harus memberikan evaluasi setelahnya,”ujar Charles, pada launching buku The Power of Public Speaking , Sabtu (15/9/18).
Dia berpendapat adanya justifikasi dan keadaan takut salah ditekan dari berbagai arah padahal itu proses belajar tidak selalu benar. ada kritik dan saran yang diterima agar murid bisa berkembang dengan pengalaman dan materi yang diterima.
Warga indonesia juga banyak yang belum bisa menerima kritikan atau masukan. kebanyakan, istilah haters atau pembenci yang tengah ada saat ini membuat orang semakin takut untuk maju dan tampil di tengah masyarakat. Sementara itu , ledakan informasi membuat generasi milenial lebih seneng di kenal publik. satu sisi, keinginan untuk tampil dan terkenal menjadi hal yang positif. Namun, tidak sedikit mereka dengan keksisannya membuat hal yang negatif dan banyak ditiru.
Keadaan ini ada di generasi milenial. Pertimbangannya adalah hadirnya hp membuat mereka ingin narsis. kebutuhan untuk mengeksiskan dirinya terjadi lantaran ada fasilitas itu. kalo ga ada gadget enggak bisa apa-apa,”ujarnya.\
Dilihat dari jaman Millenial ini sayang sekali kalo anak anak indonesia tidak mengambil dari sisi positifnya, banyak media sosial itu menjadi ajang untuk mengasah dan melatih kemampuan diri untuk berani berbicara, semisal Youtube atau mungkin Instagram. karena dengan media sosial itu kita bisa juga melatih kreatifitas otak kita.
Atas latar belakang itu PESONA LEARNING bermaksud memfasilitasi melalui penyelenggaraan ” 1 Day Executive Workshop – Communication skill in workplace with Charles Bonar Sirait” hari Kamis tanggal 20 September 2018 di Hotel LUXTON Bandung, Jawa Barat.